Sholat Istisqa adalah sholat yang ditunaikan untuk memohon kepada Allah SWT agar menurunkan hujan. Sholat ini pernah dipraktikkan oleh Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a disebutkan: Nabi Muhammad Saw keluar rumah pada suatu hari untuk memohon diturunkan hujan, lalu beliau salat dua rekaat bersama kita tanpa azdan dan iqamat, kemudian beliau berdiri untuk khutbah dan memanjatkan doa kepada Allah Swt dan seketika itu beliau mengalihkan wajahnya (dari semula menghadap ke arah hadirin) menghadap ke kiblat serta mengangkat kedua tangannya, serta membalikkan selendang sorbannya, dari pundak kanan ke pundak kiri, begitupun ujung sorbannya (HR. Imam Ahmad).
Sholat Istisqa dilaksanakan pada siang hingga sore hari dan tidak dilakukan pada waktu yang diharamkan, yaitu saat matahari di atas kepala dan saat matahari tenggelam. Selengkapnya, berikut ini tata cara sholat Istisqa, dikutip dari laman Kementerian Agama RI dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. 1. Imam dan makmum berkumpul di tanah lapang untuk mengerjakan sholat Istisqa secara berjamaah
Jadwal Final Piala Dunia U17 2023: Jerman vs Prancis, Waktunya Der Panzer Pecah Telur Pebulutangkis Anthony Ginting Berpeluang Bertemu Momota di Final Indonesia Masters, Ini Keunggulan Pos kupang.com Jadwal Badminton Final Guwahati Masters 2023 Hari Ini: All Indonesian Tersaji, Pantau HP!
Jadwal Semi Final Kumamoto Masters 2023: Gregoria Harapan Terakhir Indonesia Jadwal Kapal Ferry ASDP NTT Senin 29 Januari 2023, KMP Inerie II ke Aimere Waingapu Kunci Jawaban IPS Kelas 8 Halaman 167, Aktivitas 6 Kurikulum Merdeka: Masa Kolonialisme dan Jepang Halaman all
2. Imam dan makmum tanpa didahului azdan dan iqamat berniat membaca niat salat istisqa: Ushallii sunnatal istisqaa'i rak'ataini imaaman/makmuuman lillaahi ta'aala. 3. Takbir 7x pada rekaat pertama
4. Membaca surat Al Fatihah dan surat pendek secara jelas 5. Dilanjutkan dengan rukuk dan duduk di antara dua sujud 6. Pada rakaat kedua, takbir 5x
7. Membaca surat Al Fatihah dan surat pendek secara jelas 8. Dilanjutkan dengan rukuk dan duduk di antara dua sujud 9. Tahiyat akhir dan diakhiri dengan bacaan salam dengan menoleh ke kanan dan kiri
10. Imam menyampaikan khutbah dan didengarkan oleh jamaah 11. Khutbah salat istisqa' terdiri dari dua khutbah yang disampaikan khatib dengan cara berdiri dan sekali duduk di antara kedua khutbah. Selama khotbah dianjurkan sering membaca istighfar dan membaca Surah Nuh ayat 10 12:
“Ya Allah, turunkanlah kepada kami hujan yang deras, yang menyenangkan, yang berakibat baik, yang membawa kesuburan, yang berlimpah, dan yang selalu membawa manfaat. Ya Allah, turunkanlah kepada kami hujan yang deras, dan janganlah Engkau jadikan kami termasuk orang orang yang putus asa. Ya Allah, sesungguhnya pada hamba dan negeri ini ada kesusahan, penderitaan, dan kesempitan yang hanya kami adukan kepada Engkau. Ya Allah, tumbuhkanlah untuk kami tanaman, deraskan untuk kami puting susu ternak, dan turunkan kepada kami hujan dari berkah berkah bumi. Ya Allah, hilangkan dari kami kesusahan dan lapar.
Keluarkan kami dari bencana di mana selain Engkau tidak ada yang mampu mengeluarkannya. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon ampun kepada Mu. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Pengampun, kirimkanlah dari langit hujan yang deras kepada kami." 12. Rukun khutbah dan tatacaranya dalam salat istisqa sama dengan yang dilakukan khatib sesudah sholat Id, di antaranya membaca takbir 9x pada khutbah pertama dan takbir 7x pada khutbah kedua 13. Setiap mengakhiri khutbah, khatib disunnahkan membaca doa dengan cara dirinya membalikkan badan untuk membelakangi jemaah dan menghadap kiblat, menukar posisi selendang sorban di pundaknya seraya mengangkat kedua tangannya.
Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.