Niat Puasa Asyura 10 Muharram 1445 H dalam Bahasa Arab, Latin, dan Artinya

Simak inilah bacaan niat puasa Asyura 10 Muharram 1445 H, lengkap dalam tulisan Arab, latin, dan artinya. Diketahui, Tahun Baru Islam 2023 atau 1 Muharram 1445 H jatuh pada 19 Juli 2023. Seluruh umat Islam dapat menjalankan amalan di bulan Muharram. yakni dengan menjalankan puasa Tasua dan puasa Asyura.

Pada hari ini, Kamis (27/7/2023), umat Islam mulai menjalankan puasa Tasua. Sementara, Puasa Asyura 10 Muharram jatuh pada besok Jumat (28/7/2023). Dikutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslim oleh Ust.M. Syukron Maksum , hukum puasa di bulan Muharram adalah sunah.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Berita Viral Pembacokan Oleh Begal Korban Luka Di Bahu dan Tangan di Pasar Mraggen Semarang JATIM TERPOPULER: Kali Joho di Tulungagung Meluap Kapal Ikan Asal Tuban Karam di Perairan Sumenep

Orang Tewas Akibat Ledakan Bom Rakitan di Nigeria, 4 di Antaranya Anak Anak Niat Puasa Asyura 10 Muharram 1445 H dalam Bahasa Arab, Latin, dan Artinya Balik ke Brownis, Ivan Gunawan Tegaskan Posisinya pada Ayu Ting Ting, Ruben Onsu dan Wendi Cagur Halaman all

Piala Asia 2023: Berikut 6 Pemain Timnas Indonesia yang Belum Pernah Diturunkan Shin Tae yong Bacaan Niat Puasa Asyura 10 Muharram 1445 H, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Terjemahan Kunci Jawaban IPS Kelas 8 Halaman 167, Aktivitas 6 Kurikulum Merdeka: Masa Kolonialisme dan Jepang Halaman all

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ "Puasa yang paling afdhal setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah al Muharram." نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada'i sunnatit taasuu'aa sunnatan lillahi ta'ala Artinya: Saya niat puasa Tasu'a, sunah karena Allah Ta’ala نَوَيْتُ صَوْمَ فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاء سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shouma fii yaumi aasyuuroo’ sunnatan lillaahi ta’aalaa Artinya: Saya niat puasa Asyura, sunah karena Allah Ta’ala Sebagai manusia biasa yang tak luput dari dosa dan salah, maka hendaknya perlu memperhatikan sarana untuk mengikis habis dosa dosa yang mungkin telah dilakukan.

Caranya adalah menjalankan ibadah puasa pada 10 Muharram, puasa Asyura. Dengan menjalankan puasa Asyura, maka dapat menebus dosa yang telah kita lakukan setahun sebelumnya. Seperti yang diungkapkan oleh Abi Qatadah, bahwa ketika Rasulullah ditanya tentang puasa Asyura kemudian beliau menjawab, "Menebus dosa tahun yang lalu." (HR.Muslim).

Seperti yang telah diriwayatkan oleh Ibnu Abbas: "Rasulullah telah berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan supaya orang orang berpuasa." (HR.Muslim). Kemudian, Abu Hurairah juga berkata:

Saya mendengar Rasulullah bersabda: "Hari ini adalah Hari Asyura, dan kamu tidak diwajibkan berpuasa padanya. Dan saya sekarang berpuasa, maka siapa yang suka, berpuasalah. Dan siapa yang tidak suka, berbukalah!". Selain itu, Aisyah, istri Rasulullah menceritakan jika hari Asyura adalah hari dimana orang orang Quraisy pada masa jahiliyah bisa berpuasa. Rasulullah juga biasa berpuasa pada hari tersebut, ketika datang di Madinah, beliau berpuasa pada hari itu dan menyuruh orang orang untuk turut berpuasa.

Selain ungkapan Aisyah, terdapat pula hadis yang diungkapkan oleh Abu Hurairah, bahwa puasa pada bulan Muharram keutamaannya tepat di bawah puasa Ramadhan. Hal tersebut menunjukkan bahwa puasa pada bulan Muharram memiliki keutamaan yang luar biasa, sebab puasa Ramadhan adalah wajib sedangkan puasa Muharram adalah sunah. Seperti yang diungkapkan oleh Ibnu Abbas bahwa Nabi Muhammad SAW datang ke Madinah dan melihat orang orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura.

Maka Nabi bertanya, "Ada apa ini?" , kemudian mereka menjawab, "Hari baik, saat Allah membebaskan Nabi Musa dan Bani Israil dari musuh mereka, hingga membuat Musa berpuasa karenanya". Maka Nabi Muhammad SAW bersabda: "Saya lebih hormat terhadap Musa dari kamu." Lalu beliau berpuasa pada hari itu dan menyuruh orang agar berpuasa." (HR. Bukhari Muslim). Puasa Asyura sangat berhubungan erat dengan Nabi sebelum beliau, yaitu Musa dan kaumnya.

Maka dari itu, beliau memuliakan hari itu dengan berpuasa. Ada sebuah obsesi Rasulullah yang belum terlaksana, lantaran ajal menjemput sebelum tercapai. Obsesi tersebut adalah puasa Tasu'a, yakni puasa pada 9 Muharram.

Hal itu seperti yang diceritakan Ibnu Abbas ra, Rasulullah bersabda: "Kalau saya lanjut umur sampai tahun yang akan datang, niscaya saya akan berpuasa Tasu'a (tanggal 9 Muharram)." (HR.Muslim). Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *